Workshop Prasi : Menggambar di Atas Daun Lontar

 

: 24 Mar 2024

Sonorabali.com – Bentara Budaya Bali kembali menyelenggarakan Kelas Kreatif Bentara, kali ini mengetengahkan lokakarya menggambar di atas daun lontar.

Di Bali, ragam kesenian ini dikenal pula sebagai “Prasi”. Kegiatan ini akan berlangsung pada Sabtu, 23 Maret 2024 di Hotel Amaris Teuku Umar | Jl. Teuku Umar, No. 139 Denpasar.

Melalui Kelas Kreatif Bentara kali ini, publik bukan hanya diajak mengenal ragam seni prasi, namun juga membuka aneka kemungkinan kreatif penciptaan melalui eksplorasi tematik dan medium yang lintas batas. Terlebih di tengah fenomena kini, di mana seni prasi dan lontar kian terpinggirkan karena perkembangan teknologi digital.

Adapun lokakarya ini gratis dan terbuka untuk umum. Peserta dapat mendaftar melalui: https://bit.ly/WorkshopPRASI. Tampil sebagai narasumber yakni Dudik Ariawan, seorang perupa muda yang belakangan aktif berkreasi dengan mengeksplorasi lontar sebagai medium berkarya. Meskipun bermediakan lontar,
pilihan tematik dan pendekatan karya karya Dudik terbilang sangat kekinian serta boleh dikata mampu memadukan antara perangkat tradisi Bali dengan ragam estetik seni rupa kontemporer.

Selain aktif berpameran, perupa kelahiran 24 Juni 1996 asal Kaliasem, Banjar Buleleng Bali itu pernah meraih penghargaan Karya Cat Air Terbaik I pada Workshop ‘Water Colour’ di Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015. Ia juga mendapatkan gelar Juara II Lomba Melukis dengan Tema Alam Bawah Laut pada acara Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) di Pemuteran Singaraja, 2015 serta Juara I Melukis dengan Tema Alam Bawah Laut di acara yang sama pada tahun 2016.

Seni prasi terbilang unik, bukan hanya karena bermediakan daun lontar, namun juga keindahan visualnya yang memadukan gambar dan teks-teks sastra. Di Bali seni prasi memiliki dua bentuk, yakni prasi yang hanya memuat teks naskah lontar, dan prasi yang berisi gambar ilustrasi dan teks naskah lontar.

Ragam seni prasi ini diperkirakan telah muncul pada masa Kerajaan Bali, yakni sekitar akhir abad ke-15 dan kian berkembang pada abad ke-16 semasa pemerintahan Dalem Gelgel di Klungkung.

Pada masa itu prasi kerap dipergunakan sebagai media informasi tentang ajaran keagamaan, maka sangat mungkin pula berkembang saat itu. Gambar yang umumnya dimuat dalam karya prasi berupa tokoh pewayangan dengan kisah-kisah yang berangkat dari naskah kekawin, kidung dan sebagainya.

 

 

Penulis : Redaksi Sonora Bali 

Kritik dan Saran

    Copyright © 2018 All Right Reserved