: 27 Nov 2022
Sonorabali.com – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) bergerak cepat ulurkan bantuan untuk warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, dengan pengadaan logistik keperluan dapur umum. Penyaluran logistik dapur umum dilaksanakan dengan berkerja sama dean Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI Angkatan Darat.
Bantuan dari pembaca Kompas diberikan dengan serah terima simbolis oleh Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka yang diterima oleh Wakil Komandan Batalyon Bekang 1 Kostrad Mayor (Cba) Dwi Sukohadi pada Kamis pagi (24/11) pukul 10.00 WIB di dapur umum pos 2 Maleber, Ciherang, Pacet, Kabupaten Cianjur.
Fokus utama bantuan yang disalurkan adalah logistik dapur umum dengan menyediakan kebutuhan pangan seperti beras, minyak, lauk-pauk, mi instan, gula, bawang merah, dan bahan lainnya. Berbagai bahan tersebut dimasak di dapur umum, kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Bantuan logistik dapur umum diharapkan mampu memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari masyarakat. Setiap harinya ditargetkan 200 orang setiap titik menerima bantuan dengan sistemasi tiga kali makan sehari per orang.
Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka mengungkapkan, pada kondisi bencana saat ini, YDKK bekerja sama dengan Kostrad yang sudah berpengalaman sehingga amanah pembaca Kompas tersalurkan dengan baik.
“Pada tahap pertama ini DKK mengalokasikan dana sebesar 300 juta untuk membantu logistik dapur umum di empat posko yang tersebar di wilayah gempa yang berlokasi di Kampung Cileungsi, Kec. Cugenang; Kampung Maleber, Kec. Pacet; Desa Ciputri Sarongge Kidul, dan Pendopo Humaritis, Kecamatan Cugenang,” lanjut Anung, Kamis (24/11/2022).
Pengolahan dan penyerahan logistik kepada warga yang membutuhkan akan dikelola oleh Kostrad. Wakil Komandan Batalyon Bekang 1 Kostrad Mayor (Cba) Dwi Sukohadi menyampaikan bahwa Kostrad mendapatkan perintah dari Pangkostrad untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana gempa. Penyediaan makanan juga dibantu oleh ibu-ibu sukarelawan yang membantu membungkus makanan.
“Senang rasanya ada kehadiran dapur umum. Hari pertama pascabencana saya dan keluarga selalu makan mi instan karena belum ada dapur dan tidak bisa memasak di rumah, saya khawatir apabila masih ada gempa susulan,” ungkap Warga pengungsi Widya Nurlaela (20).
Tak hanya bantuan pangan, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas juga akan melakukan survei lokasi yang belum tersentuh oleh pemerintah. Rencananya YDKK akan beri bantuan rehabilitasi dan rekontruksi fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan maupun kesehatan yang mengalami kerusakan parah.
Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan. Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara. Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).
Alamat Yayasan DKK – Gedung Kompas Gramedia, Unit 2 Lantai 3, Jl. Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta 10270. Telp. 021-5364415
Penulis : Redaksi Sonora Bali