: 24 Mar 2020
Sonora Bali 98.9 FM – Beberapa pekan terakhir harga bawang bombai melonjak naik. Harga bawang bombai sempat mencapai Rp 120.000 per satu kilogram.
Di balik harganya yang melambung tinggi, sejarah bawang bombai juga seru untuk dibahas.
Dikutip dari buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, istilah bawang bombai diberikan masyarakat Indonesia karena bawang ini dibawa pertama kali dibawa oleh pedagang- pedagang dari Kota Bombay, India.
Pada 1995 Kota Bombay berubah nama menjadi Mumbai.
Bawang bombai punya ukuran yang lebih besar ketimbang jenis bawang lain.
Diperkirakan bawang bombai berasal dari daerah Asia Tengah yaitu Palestina yang beriklim subtropis. Setelah itu menyebar ke daratan Eropa dan India.
Bawang bombai sampai ke Benua Amerika sekitar abad ke-16. Hal ini bersamaan dengan awal perburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa ke negara bagian timur .
Perburuan rempah-rempah tersebut berujung kepada pada pendudukan dan penjajahan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Saat pertama kali masuk ke Indonesia, awalnya bawang bombai banyak ditemukan di Tanah Karo, Sumatera Utara.
Sebab pada zaman kolonial, dilakukan pencobaan menanam bawang bombai di dataran dengan ketinggian sekitar 2.000 m di atas permukaan laut.
Foto Ilustrasi bawang bombai. (Dok. Shutterstock/NUM LPPHOTO)
Bibit yang digunakan untuk penanaman tersebut didatangkan dari Belanda. Upaya itu membuahkan hasil sangat memuaskan. Umbi bawang bombai yang dihasilkan cukup besar dan pertumbuhannya baik.
Namun menanam bawang bombai juga tidak semudah yang dibayangkan.
Tidak hanya menanam bibit, tumbuh dan dipetik saat panen. Patani bawang bombai harus memikirkan curah hujan yang diterima, dan sinar matahari yang didapat.
Bawang bombai bisa tumbuh dengan baik jika curah hujan yang merata sepanjang tahun.
Ditambah harus ada penyinaran matahari yang cukup panjang, kira- kira lebih dari empat jam per hari.
Bila penyinarannya terlalu pendek atau berada di tempat yang teduh atau terlindungi, maka hasil produksinya rendah, rasanya agak tawar, serta tidak tahan disimpan lama.
Bawang bombai sangat cocok di tempat yang udaranya sejuk sekitar 18-20 derajat celcius, dengan kelembaban udara antara 80-90 persen, kelembaban ini dinilai cukup lembab. Bawang bombai yang disebut juga sebagai bawang timur berada dalam satu garis keturunan dengan bawang merah.
Untuk membedakan bawang bombai dan bawang merah bisa di cium dari aromanya, bentuk, warna dan tekstur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Sejarah Bawang Bombai Bisa Masuk ke Indonesia”, https://travel.kompas.com/read/2020/03/23/130600327/sejarah-bawang-bombai-bisa-masuk-ke-indonesia?page=all#page2.
Penulis : Yana Gabriella Wijaya
Editor : Silvita Agmasari