: 17 Jun 2025
Sonorabali.com – Sebanyak delapan atlet anggar Indonesia akan tampil pada hari kedua Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang akan berlangsung di Bali International Convention Centre The Westin Resort Nusa Dua Bali, Rabu (18/6/2025). Mereka akan turun di nomor degen putra dan sable putri.
Keempat atlet degen putra yakni Arval Raziel Sundara, Andi Akbar Wirasatuhu Luqman, Muh Rifyal Ramadhan, dan Adhitya Meinggar Prayogo sedangkan keempat atlet sable putri adalah Nia Ayu Agustina, Indah Nur Safarin, Alma Fauziah Ismail, dan Reni Anggraini. “Kita sudah melakukan persiapan maksimal. Mereka sudah siap tampil,” kata Pelatih Timnas Anggar Indonesia khusus Sable putri, Ruli Mauliadhani di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/6/2025).
Sebelum tampil di Kejuaraan Anggar Asia 2025, kata Ruli, panggilan karibnya, Tim Sable Putri sudah menjalani sparring partner selama dua pekan dengan dua atlet putra Rusia yang sengaja didatangkan PB Ikasi. Paling tidak, mental mereka sudah terasah dan mengenal karakter lawan tandingnya merupakan juara Eropa dan juara Rusia.
Di Sable Putri Kejuaraan Anggar Asia 2025, kata Ruli, ada dua unggulan yang sulit disaingi. Yakni, Hayoung Jeon Hayoung dari Korea Selatan yang menempati peringkat 1 dunia dan Misaki Umura dari Jepang yang menempati peringkat kedua dunia.
“Jeon dan Misaki sangat tangguh dan tak mungkin dikalahkan. Tetapi, saya berharap atlet putri Indonesia bisa bertemu untuk menimba pengalaman bertanding agar bisa tampil lebih baik jika terpilih memperkuat Tim Anggar Indonesia pada SEA Games Thailand 2025,” katanya.
Di Kejuaraan Anggar Asia 2025 ini, Ruli hanya berharap Nia Ayu Agustina dan Kawan-kawan bia mengalahkan atlet anggar putri dari Kawasan Asia Tenggara. “Mereka harus bisa mengalahkan atlet yang berasal dari Asia Tenggara karena itu menjadi tiket untuk tampil di Thailand nanti,” tegasnya.
Ketika disinggung tentang kemampuan atlet Jepang dan Korea Selatan menggeser posisi atlet Eropa yang selama ini menguasai senjata Sabel dunia, menurut Ruli, kunci keberhasilannya pembinaan fokus dan mereka banyak diterjunkan pada event-event internasional.
“Atlet Jepang dan Korea Selatan itu minimal per tahun mengikuti 18 kali event internasional. Jadi, mereka memiliki jam terbang tinggi dan banyak mengenal karakter permainan lawan. Dan, saya yakin jika atlet Indonesia diberikan kesempatan lebih banyak bisa mengulang kembali kejayaan anggar Indonesia yang pernah meraih perak Asian Games dan langganan menjadi peserta Olimpiade,” tandasnya.
Penulis : Redaksi Sonora Bali