: 13 Dec 2022
Sonorabali.com – Rabu malam (7/12/2022), 59 musisi menyajikan musik kolaborasi di atas panggung konser amal “Gitaris untuk Negeri: Donasi Gempa Cianjur” di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, untuk galang dana donasi. Semua musisi tampil pro-bono untuk menyalurkan tali kasih bagi masyarakat terdampak gempa dalam upaya pemulihan pasca-bencana.
Gitaris Dewa Budjana, salah satu inisiator perhelatan ini, mengaku terharu karena para musisi Indonesia selalu cepat tanggap bersedia mengambil peran dalam membantu korban gempa. “Gitaris untuk Negeri” sudah digelar empat kali sejak 2010, selalu hadir sebagai respons terhadap kondisi-kondisi darurat bencana yang terjadi di masyarakat, berkolaborasi dengan Kompas Gramedia melalui Harian Kompas dan Bentara Budaya.
Total 59 musisi tergabung dalam konser amal Gitaris untuk Negeri kali ini, terdiri dari 38 gitaris, 9 musisi pendamping, 12 penyanyi, dan 2 band. Dari gitaris, antara lain, Aditya Bayu, Adit “Element”, Agam Hamzah, Andra Ramadhan, Andre Dinuth, Baim, Boris Simanjuntak, Chiko, Denny Chasmala, Dewa Budjana, Edi Kemput, Edwin “Cokelat”, Endah Widiastuti, Ernest “Cokelat”, Ezra Simanjuntak, Gerald Situmorang, Gugun, Ian Antono, Iga Massardi, Ivan Borneo, John Paul Ivan, Josephine Alexandra, Jubing Kristianto, Karis, Kiki “d’Masiv”, Kongko, Noldy, Rama “d’Masiv”, Ramadhista Akbar “Nidji”, Randiansyah Harun, Ridho Hafiedz, Rully Worotikan, Sony “J-Rocks”, Tohpati, Tommy “Garux”, Toto Tewel, Utox, Zendhy Kusuma. Ditemani rekan-rekan musisi drum Aryo Wicaksono, Ervin “Cokelat”, Wahyu Piadji “d’Masiv”, dan Yandi Andaputra; musisi bass Franky Sadikin, Wanda Omar, Ronny “Cokelat”, Rayyi Kurniawan “d’Masiv”; musisi keyboard Yongky Vincent; dan penyanyi Andi /rif, Bella Fawzi, Candil, Ipang Lazuardi, Kaka, Kikan, Pieter Anroputra, Rian “d’Masiv”, Sheryl Sheinafia, Tompi, Uap Widya, Ubay “Nidji”; dan band Cokelat serta d’Masiv.
Gitaris untuk Negeri mempersembahkan hasil kolaborasi para musisi. Artinya, tidak ada penyanyi maupun band yang tampil secara sendiri-sendiri. Sebanyak 12 penampilan disuguhkan. Jalannya acara dipandu secara apik oleh duet Olga Lydia dan News Anchor KompasTV Cynthia Rompas.
Penyair tersohor Indonesia Sutardji Calzoum Bachri turut beri dukungan melalui pembacaan puisi, juga ada Penyair Hasan Aspahami. Sastrawan Joko Pinurbo juga buatkan puisi untuk ungkapkan rasa duka dan simpati atas musibah yang terjadi. Musik dan puisi menjadi tanda bahwa seni memiliki konektivitas yang sangat intim dengan masyarakat
Tak hanya penampilan musik dan pembacaan puisi, konser ini juga mengajak masyarakat umum untuk ikut berdonasi melalui karya seni. Terdapat 10 lukisan dari 8 seniman dan 4 gitar ditawarkan kepada siapa saja untuk menjadi sarana donasi. Dua gitar yang ditawarkan adalah milik Ridho Hafiedz “Slank” dan Kaka “Slank”, masing-masing menjadi sarana donasi Telkomsel senilai Rp60 juta dan Anggota Fraksi PDI-P DPR Said Abdullah senilai Rp50 juta. Dua lainnya adalah gitar elektrik YAMAHA PAC 212 VFM dan gitar akustik YAMAHA FS830 bertanda tangan gitaris, masing-masing menjadi sarana donasi Direktur Utama Bank Jateng member of Kompas Collaboration Forum Supriyatno senilai Rp50 juta dan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkum HAM) RI Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) senilai Rp50 juta.
Bagi publik yang belum berhasil berdonasi melalui keempat gitar tersebut, masih ada kesempatan untuk mengikuti donasi melalui “Gitar untuk Negeri” di Instagram @motion975fm mulai Rabu (7/12/2022) malam hingga Jumat (9/12/2022) malam. Dalam lelang tersebut, publik dapat “memperebutkan” satu buah gitar Epiphone Slash Kit bertanda tangan gitaris.
Sementara itu, lukisan yang ditawarkan sebagai sarana donasi adalah Love of Mother Earth karya Ika W. Burhan dan Gitu Aja Kok Repot: Hommage to Gus Dur karya Ilham Khoiri, keduanya diadopsi oleh Telkomsel masing-masing senilai Rp15 juta dan Rp25 juta; As Long As You’re Happy karya Tommy Karmawan (Tommy Garux) menjadi sarana donasi PT Pan Brothers Tbk senilai Rp100 juta; Siapa yang Mengikatkan Dirinya pada Gambar di Wajahku? karya Vy Patiah menjadi sarana donasi UOB senilai Rp10 juta; Komposisi A #3 karya Gihon Nugrahadi menjadi sarana donasi Dr. Trimedya Panjaitan senilai Rp10 juta; Langit Memerah Sebelum Malam seri 2 dan 3 karya Asmoaji menjadi sarana donasi Dr. Harry Ponto senilai Rp10 juta; Langit Memerah Sebelum Malam seri 1 menjadi sarana donasi Ketua Yayasan Multimedia Nusantara Teddy Surianto senilai Rp5 juta; Second Hand karya Afriani menjadi sarana donasi Melanie Tjendara senilai Rp15 juta; dan Small Happiness karya Diana Dee Mohy menjadi sarana donasi UOB senilai Rp10 juta.
Turut hadir menyaksikan konser amal ini Wamenkum HAM Eddy Hiariej, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Taufik Basari. Keempatnya menyempatkan diri unjuk kebolehan bermain gitar di atas panggung. Taufik Basari lantas berdonasi melalui lagu yang dinyanyikan Usman Hamid senilai Rp10 juta. Tak hanya itu, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho turut berdonasi melalui 5 buku karya Hasan Aspahani senilai Rp7 juta, juga CEO KG Media Andy Budiman dan Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo yang berdonasi melalui buku Merah Kirayu karya Budhi Kurniawan senilai Rp6 juta.
Seluruh donasi yang terhimpun selama penyelenggaraan konser ini akan disalurkan sepenuhnya kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. “Kita akan support di beberapa titik, kita bantu kebutuhan pokok dan juga berencana bangun sekolah yang ambruk. Terima kasih kepada seluruh seniman dan musisi yang bekerja sama dan rela meluangkan waktu. Kami berupaya sedetail mungkin menyalurkan dana terkumpul sehingga bermanfaat dan berguna bagi penerima. Jadi, tidak hanya sekadar menyalurkan,” tutur Ketua Dewan Yayasan Kemanusiaan Kompas Tommy Nugroho.
Konser ini disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Harian Kompas, Bentara Budaya, KompasTV, Kompas.com, Tribunnews, Kontan, Kompasiana, Parapuan. Selama konser berlangsung, publik dapat menyalurkan donasi di tempat acara atau via transfer bank ke rekening Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), yaitu BCA Cabang Gadjah Mada, Jakarta, nomor rekening 012.302143.3 a.n. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. Tak hanya itu, publik dapat memberikan donasi dengan membeli kaus spesial berdesain “Gitaris untuk Indonesia” yang dijual saat konser atau melalui pra-pesan di nomor 0811 9931 342 (Ghina Aulia). Donasi dibuka hingga 14 Desember 2022.
Konser serupa yang pernah digelar sebelumnya, yaitu Gitaris untuk Negeri #1 “Dari Gitaris untuk Indonesia” (4/11/2010), dana disalurkan untuk korban bencana alam Gunung Merapi, Mentawai, dan lain-lain; Gitaris untuk Negeri #2 “Dari Gitaris untuk Indonesia” (12/2/2014), dana disalurkan untuk korban bencana letusan Gunung Sinabung, banjir Jakarta, dan banjir Manado; Gitaris untuk Negeri #3 “Gitaris Indonesia Peduli Negeri” (11/10/2018), dana disalurkan untuk korban bencana gempa di Palu. Melalui konser amal ini, Kompas Gramedia ingin menjadi wadah partisipasi berbagai elemen, baik seniman, pengusaha, maupun masyarakat umum dalam berbagi kebaikan bagi sesama.
Penulis : Redaksi Sonora Bali