: 08 Feb 2023
Sonorabali.com – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) bersinergi dengan PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina) meresmikan pabrik produksi daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) di Kabupaten Cikarang Utara, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023).
Dengan pabrik tersebut CCEP Indonesia dan Dynapack Asia akan menciptakan siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman dengan memproduksi pelet plastik yang aman untuk makanan dan minuman dari botol plastik pascakonsumsi. Pembangunan pabrik daur ulang polyethylene terephthalate (PET) memiliki luas 20.000 meter persegi dengan nilai investasi sebesar Aus$50,51 juta atau setara Rp556,2 miliar.
President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners, Jorge Escudero, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendekatan closed loop. Hal itu dilakukan melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali. Ini merupakan upaya untuk dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.
Lebih lanjut, Jorge Escudero juga menyampaikan bahwa dengan langkah tersebut akan menghasilkan botol berkualitas tinggi dan ‘foodgrade’ yang aman untuk digunakan kembali. Selain itu, langkah tersebut mendorong penggunaan kemasan yang berkelanjutan dengan dampak minimal yang ditimbulkan terhadap lingkungan. “Dengan langkah ini, kami ingin menginspirasi tindakan nyata dan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pengumpulan dan upaya daur ulang yang bermanfaat bagi lingkungan dan penguatan kapasitas masyarakat,” tutur Jorge.
Dirinya juga menggarisbawahi komitmen CCEP Indonesia, Dynapack Asia melalui Amandina, dan Yayasan Mahija dalam memastikan pengumpulan sampah kemasan botol paska konsumsi secara bertanggung jawab.
Saat ini, ia mengaku bahwa Amandina mampu memproduksi 25.000 ton recycle PET per tahun, dimana hal ini akan memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia. Pada hari yang sama, CCEP Indonesia dan Dynapack Asia bersama-sama meluncurkan organisasi nirlaba, Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija Foundation). Yayasan ini akan membantu dalam hal pengadaan bahan baku plastik daur ulang lokal bagi Amandina serta memberikan dukungan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup komunitas pengumpul sampah informal, berupa pekerjaan yang berkesinambungan, bantuan sosial, praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, serta dukungan pendidikan bagi anak-anak para pekerja.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dan meresmikan langsung pabrik produksi daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) mengatakan bahwa masalah plastik adalah masalah dunia, maka dari itu harus ditangani dengan baik. “Indonesia salah satu negara yang mungkin saya bilang paling maju dalam penanganan ini. Karena kita punya komitmen, dimana tahun 2025 bisa selesaikan 70%. Hari ini sudah kita selesaikan 35% masalah sampah plastik di laut,” terangnya.
“Di bawahnya masih banyak yang belum kita hitung karena plastik ini tenggelam. Sekarang kita ingin plastik itu dibuat bisa mengambang sehingga nggak turun ke bawah. Sehingga lebih mudah di-collect (dikumpul-dibersihkan). Teknologi ini lagi kita studi dan berharap bisa segera produksi. Dan, kita harap perusahaan plastik menggunakan teknologi ini dan semua. Jadi, plastik ketika masuk ke laut harus bisa mengambang sehingga mudah di-collect,” tambah Luhut.
Dalam kesempatan ini, Luhut pun memuji usaha CCEP Indonesia dan Dynapack Asia dalam mempromosikan sistem closed loop yang akan memacu ekonomi sirkular dan membantu mengatasi masalah lingkungan saat ini. “Saya berharap, Amandina dan Yayasan Mahija akan memainkan peran pentingnya dalam mengatasi masalah sampah sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan dan sosial melalui sistem closed loop sirkular ekonomi,” ujarnya.
CEO Dynapack Asia, Tirtadjaja Hambali, menyampaikan hal senada bahwa Dynapack Asia merasa terhormat dapat bermitra dengan CCEP Indonesia dalam menghadirkan solusi sirkularitas plastik. Hal tersebut menggaris bawahi komitmennya terhadap pengemasan yang berkelanjutan.
“Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab diintegrasikan ke dalam rantai pasokan pengumpulan sampah botol plastik dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja dan standar hak asasi manusia, kami membantu mewujudkan visi kami tentang masa depan yang sirkular dan memberikan dampak positif, satu botol setiap kali”. Ia menambahkan, “kami berharap ini hanyalah permulaan dari banyak inisiatif berkelanjutan lainnya dalam upaya kami untuk mewujudkan sirkularitas plastik,” jelasnya.
Untuk diketahui, keberadaan Amandina dan Yayasan Mahija turut menunjang komitmen global Dynapack Asia untuk menggunakan setidaknya 25% resin daur ulang dalam produk kemasan pada tahun 2025. Inisiatif pengelolaan sampah ini juga selaras dengan komitmen keberlanjutan “This is Forward” yang dicanangkan CCEP. Dimana pada komitmen tersebut, perusahaan menargetkan 50% bahan plastik yang digunakan perusahaan merupakan rPET di tahun 2025. Setelah melalui serangkaian proses di Amandina, bahan rPET diolah menjadi botol kemasan minuman baru di fasilitas CCEP Indonesia dan perusahaan FMCG lainnya. Botol rPET telah menjalani serangkaian uji keamanan dan memenuhi regulasi Indonesia serta standar global yang ketat dari The Coca-Cola Company.
Dalam peresmian pabrik produksi daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) juga ada penyerahan dukungan secara simbolis yakni penyerahan dukungan 3 unit motor sampah untuk Bank Sampah Kota Metro Lampung, diterima langsung oleh Walikota Metro Lampung, Bapak Wahdi Siradjudin, Dukungsn 5 truk sampah untuk TPST-3R Desa Adat Seminyak, Bali diterima langsung oleh ketua TPST-3R, I Komang Ruditha Hartawan, Dukungan 10 unit laptop untuk Sekolah Kami, sekolah yang menyediakan pendidikan informal untuk anak-anak pemulung, yang terletak di Bekasi, Dukungan 10 unit gerobak sampah kepada komunitas pemulung yang diterima oleh Bp Jufri dan penyerahan dukungan 5 unit sepeda gerobak sampah kepada komunitas pemulung.
Tak hanya penyerahan dukungan simbolis, dalam peresmian ini juga terdapat penampilan Kesenian Angklung dari Sekolah Kami.
Penulis : Redaksi Sonora Bali