: 01 Jun 2022
Sonorabali.com – Bali menjadi tujuan pertama dalam rangkaian Journey of Smiles dari Global Ambassador Smile Train. Dalam kunjungan resmi pertamanya sebagai Global Ambassador Smile Train, Urvashi Rautela bersama tim Smile Train Indonesia mengunjungi pasien bibir sumbing dan Rumah Sakit Mitra di RSU Bali Jimbaran dan Yayasan Senyum Bali. Hal ini menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap advokasi Smile Train di masa yang akan datang.
Pada acara press conference “Journey of Smiles: Visit of Urvashi Rautela” yang akan diselenggarakan pada, Selasa (31/5/2022) Event Centre 1&2, Alila Seminyak Bali, menghadirkan pembicara Kimmy Flaviano – Vice President, Southeast Asia – Smile Train, Urvashi Rautela – Artist & Smile Train Ambassador, Deasy Larasati selaku Country Manager & Program Director Smile Train Indonesia, Ruth Monalisa sebagai Program Director Smile Train Indonesia, dan dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE – Plastic Surgeon / Partnered Doctor of Smile Train Indonesia.
Perlu di ketahui, bahwa Smile Train adalah badan amal internasional untuk anak-anak yang memberikan operasi perbaikan sumbing 100 persen gratis serta perawatan sumbing komprehensif kepada anak-anak di lebih dari 85 negara. Smile Train Indonesia, yang merupakan bagian dari organisasi nirlaba terbesar di dunia ini, berfokus pada bantuan perawatan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut, kembali menapaki tonggak sejarah penting dalam perjalanannya di tanah air. Di Indonesia, Smile Train telah melakukan 100.000 operasi sumbing dari Sabang sampai Merauke.
Angka itu merujuk pada 100.000 anak Indonesia berbibir sumbing yang kembali normal karena dukungan dua dekade program Smile Train Indonesia beserta para mitra. Dukungan itu berupa rangkaian operasi dan perawatan yang selama ini dikenal dengan Comprehensive Cleft Care (CCC).
Urvashi Rautela sebagai Global Ambassador Smile Train mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertama kalinya di Pulau Dewata, Bali dan langsung mengunjungi RSU Bali Jimbaran dan Yayasan Senyum Bali.
“Dengan posisi yang saya miliki saat, ini saatnya memanfaatkan posisi itu untuk menyuarakan hal-hal kebaikan. Disini saya bersama Smile Train mengkampanyekan kepedulian terhadap pentingnya penanganan anak-anak dengan bibir sumbing,” ucapnya.
Selain itu, Urvashi juga menceritakan bahwa keterlibatannya di aksi sosial ini adalah cita-citanya dan mimpinya mendirikan sebuah yayasan/foundation untuk membantu sesama.
“Ini memang cita-cita saya dan mimpi saya untuk membantu masyarakat atau community. Dan memang sejak dari kecil, yakni kelas 7 atau 1 SMP saya sudah memiliki keinginan untuk mendirikan Yayasan. Dan pada akhirnya di masa University, saya sudah mulai mendirikan Yayasan untuk membantu sesama,”tuturnya.
(Foto: Talkshow bersama Urvashi Rautela sebagai Global Ambassador Smile Train)
Deasy Larasati selaku Country Manager & Program Director Smile Train Indonesia menyampaikan bahwa Smile Train memberikan pelayanan operasi gratis kepada anak dengan masalah bibir sumbing dan celah langit. Selain itu, edukasi dan akses terhadap fasilitas kesehatan kerap menjadi kunci agar kondisi Sumbing bisa mendapatkan perawatan yang tepat, cepat dan komprehensif.
“Tidak hanya melakukan pelayanan operasi, kami juga melakukan perawatan komprehensif lebih lanjut yang membantu memastikan rehabilitas jangka panjang yang berhasil bagi pasien,” jelasnya.
Ruth Monalisa sebagai Program Director Smile Train Indonesia dalam diskusi ini mengatakan bahwa di Indonesia, memang banyak sekali anak-anak yang terlahir dengan kondisi Sumbing yang membuat berbagai kendala seperti kesulitan berbicara maupun rasa tidak percaya diri untuk bergaul dengan lingkungannya. “Oleh karenanya hal ini mengajar kita semua, untuk menyebarkan bahwa Smile Train Indonesia ada di sini untuk membantu mereka semua dan semakin akan terus memberikan upaya maksimalnya agar masyarakat Indonesia dapat mengakses kelainannya dan menerima Perawatan komprehensitif kapanpun dan dimanapun,”ujarnya.
Mona menambahkan bahwa untuk seluruh aktivitasnya, Smile Train Indonesia didukung oleh ratusan rumah sakit, tenaga kesehatan, serta berbagai institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat dari seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Smile Train Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 500 rumah sakit, lebih dari 100 dokter, pekerja sosial, dan juga didukung oleh TNI dan POLRI untuk menjangkau lebih banyak pasien di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Smile Train Indonesia juga didukung oleh banyak komunitas lokal, para donator, hingga beragam institusi baik pemerintahan maupun swasta.
(Foto: Urvashi Rautela – Artist & Smile Train Ambassador, Ruth Monalisa sebagai Program Director Smile Train Indonesia, dan dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE – Plastic Surgeon / Partnered Doctor of Smile Train Indonesia)
Dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE, Kepala Bedah Plastik Yayasan Senyum Bali mengatakan bahwa Bibir sumbing dan celah langit-langit mulut merupakan kelainan kongenital yang sering terjadi di Indonesia. Di Bali, bibir sumbing tercatat sebanyak 200 kasus rata-rata per tahun. Tindakan operasi idealnya dilakukan sedini mungkin, dan memerlukan fasilitas medis yang baik.
Selain itu, dr. Trisna Utami juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya kerap terdapat tantangan karena penanganan sumbing membutuhkan perhatian yang berkesinambungan dengan melibatkan banyak tenaga ahli, dari semenjak bayi lahir hingga dewasa. “yang harus digarisbawahi adalah, kondisi sumbing dapat diperbaiki dan dikoreksi dengan baik melalui perawatan komprehensif yang tepat dan dikonsultasikan kepada para ahli,”jelasnya.
Lebih lanjut, diungkapkan juga bahwa Pasien sumbing idealnya membutuhkan perhatian dan perawatan khusus selama beberapa tahun, sehingga dibutuhkan komunikasi dan kerja sama yang baik antara sesama ahli medis dan ahli kesehatan lain serta tentunya dengan orang tua pasien. Kemudian, agar proses kesembuhan ini lebih cepat, dimana Kedua belah pihak hendaknya dapat bekerjasama untuk menyediakan perawatan optimal pada pasien.
(Foto : Urvashi Rautela sebagai Global Ambassador Smile Train Ikut Menari)
Smile Train Indonesia bersama para mitranya bertujuan untuk memfasilitasi setiap anak dengan kondisi bibir sumbing agar mendapat penanganan dan perawatan yang tepat serta menjalani hidup secara sehat dan produktif. Lebih jauh lagi, Smile Train melalui perjalanan senyuman bersama para pendukungnya di seluruh dunia, ingin menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan yang komprehensif dan segera, bagi anak-anak yang terlahir dengan bibir sumbing.
Bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut, jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi fisik dan psikologis, termasuk kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara. Sebagai kelanjutan dari operasi sumbing gratis Smile Train bekerja sama dengan tenaga medis profesional di seluruh Indonesia, juga memberikan perawatan komprehensif lebih lanjut (Comprehensive Cleft Care – CCC) yang membantu memastikan rehabilitasi jangka panjang yang berhasil bagi pasien, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan jangka panjang mereka. Comprehensive Cleft Care mencakup perawatan penting seperti dukungan nutrisi, perawatan ortodontik, perawatan gigi, layanan psikososial, dan terapi wicara.
Penulis : Redaksi Sonora Bali