Donasi Pembaca “Kompas” untuk Semangat Anak Panti Asuhan di Bandung

 

 

: 24 Jul 2022

Sonorabali.com – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) menyalurkan 400 paket pendidikan dan protokol kesehatan kepada delapan panti asuhan di Kota Bandung, Jawa Barat, 16-19 Juli 2022. Harapannya, donasi dari para pembaca Harian Kompas itu ikut membantu aktivitas pendidikan anak asuh di tengah pandemi yang belum usai.

Setiap paket berisikan buku, beragam alat tulis, masker, dan penyanitasi tangan (hand sanitizer). Paket tersebut diberikan ke Panti Asuhan Baitul Arief, Multazam, Al Hidayah, dan Panti Asuhan Al Hilal. Selain itu, bantuan disalurkan ke Panti Asuhan Bani Salam, Kurnia Asih, Taman Harapan Muhammadiyah, serta Panti Asuhan Tambatan Hati. 

Rona bahagia terpancar dari wajah Ratu Denisya (14), anak asuh Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, saat melihat ada sekotak masker di dalam paket yang ia diterimanya. Dia mengatakan, masker dikenakan saat datang belajar di sekolah. “Karena masih pandemi Covid-19, sekolah mewajibkan siswa tetap memakai masker. Terima kasih. Dua minggu ke depan saya tidak usah beli masker baru,” kata siswa kelas kelas 2 SMP Muhammadiyah Bandung itu, Selasa (19/7/2022).

Lain halnya dengan Wawan Gunawan (14), anak asuh di Panti Asuhan Tambatan Hati. Dia mendekap buku gambar. Memiliki hobi menggambar, ia tidak sabar mengisinya dengan gambar dan goresan pensil warna favoritnya. “Saya juga suka dengan kaos kakinya. Sekarang saya punya kaos kaki buat sekolah dan satu lagi untuk main bola,” kata Wawan yang mengidolakan Persib, tim sepakbola kebanggaan warga Bandung.

Ade Rachman (70), pengasuh di Panti Tambatan Hati, mengatakan, paket pendidikan dan prokes ini sesuai dengan kondisi sekarang. Untuk sekolah, sekarang tidak cukup memakai seragam atau buku baru. Ada masker hingga hand sanitizer yang sudah menjadi barang wajib siswa di sekolah.

“Kami bersyukur dengan kepedulian ini. Semoga semuanya bisa menjadi berkah bagi kami, pembaca Harian Kompas dan keluarga besar Kompas-Gramedia,” kata Ade.

Mewakili DKK, Kepala Biro Kompas Jawa Barat Cornelius Helmy mengatakan, pandemi berdampak bagi semua orang. Namun, ada sebagian kalangan yang mengalami pukulan lebih keras, salah satunya anak-anak di panti asuhan.

Dengan berbagai latar belakangnya, kata dia, tidak semuanya memiliki akses pendidikan dan bekal ideal menghadapi pandemi. Padahal, dengan segala kemampuannya, mereka juga berpotensi menjadi manusia berguna bagi orang di sekitarnya.

“Semuanya terasa tepat saat mengutip pesan Jakob Oetama, pendiri Kompas-Gramedia. Dia mengatakan, ‘pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu, tetapi juga tahu untuk apa ilmunya’. Semoga harapan itu bisa memberikan sejuta inspirasi bagi kita ketika menghadapi ragam tantangan yang kelak mungkin tidak akan mudah,” ujar Helmy.

 

Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)

Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.

Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966. 

Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan. 

Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.

Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca  untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.

Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara. Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD). 

Alamat Yayasan DKK – Gedung Kompas Gramedia, Unit 2 Lantai 3, Jl. Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta 10270. Telp. 021-5364415

 

 

Penulis: Redaksi Sonora Bali

Kritik dan Saran

    Copyright © 2018 All Right Reserved