: 23 Aug 2022
Sonorabali.com – Industri mebel dan kerajinan Indonesia adalah salah satu industri yang memiliki banyak dampak positif bagi lingkungan serta penyerapan tenaga kerja. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rachmat Gobel, saat mengunjungi area pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, Minggu (21/08). Pada kesempatan tersebut, Rachmat Gobel mengunjungi berbagai booth peserta IFEX untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan industri mebel dan kerajinan paska pandemi.
“Industri mebel dan kerajinan mempunyai dampak yang sangat luas pada masalah lingkungan dan masalah lapangan kerja. Setiap kenaikan USD1 miliar, ada 400 ribu tenaga kerja yang terlibat. Pameran ini juga banyak menghadirkan produk hasil daur ulang sehingga memberi dampak bagus bagi lingkungan,” ujar Rachmat Gobel.
Ia menambahkan bahwa pada saat menjadi pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dirinya sempat membuat road map terkait bagaimana penjualan industri mebel dan kerajinan bisa mencapai USD5 miliar di tahun 2019. Menurut Gobel, di era sebelumnya masih ada beberapa kendala sehingga target tersebut belum bisa terealisasi.
Untuk merealisasikan target USD5 miliar tersebut, HIMKI telah menyusun Grand Strategic Plan (GSP) Industri Merbel dan Kerajinan Nasional HIMKI 2022-2025. Pada beberapa kesempatan, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menargetkan nilai ekspor industri bisa mencapai USD5 miliar pada 2024. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk penyelenggaraan IFEX, pihaknya cukup optimis target ini bisa tercapai.
“Dari catatan kami, nilai ekspor mebel dan kerajinan pada triwulan pertama 2022 telah mencapai USD1 miliar atau naik 15,87% dibanding nilai ekspor pada triwulan pertama 2021,” terang Abdul Sobur. HIMKI menargetkan nilai ekspor pada tahun ini bisa mencapai USD3,93 miliar, dan naik menjadi USD4,46 miliar di tahun berikutnya. Pencapaian target ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan CAGR sebesar 13,41 persen.
Pameran IFEX yang menyasar pasar internasional memiliki andil besar dalam mendukung realisasi target di atas. Sebagai catatan, pada IFEX 2019, total transaksi yang diraih selama pameran mencapai USD1,270 miliar. Sementara nilai ekspor secara keseluruhan pada 2019 mencapai USD2,5 miliar. Berdasarkan hal ini terlihat bahwa setengah dari nilai ekspor pada 2019 merupakan hasil dari transaksi yang terjadi pada pameran IFEX.
Tahun ini, pameran IFEX 2022 berhasil mencatatkan jumlah buyers dan visitors sebanyak lebih dari 7,000 orang dari 72 negara. Sementara target nilai transaksi on-the-spot USD 150 juta sementara follow up USD 500 juta.
“Total nilai transaksi yang kami targetkan pada IFEX 2022 sekitar USD650 juta. Jumlahnya mungkin bisa lebih besar mengingat secara keseluruhan, capaian pameran ini melampaui target awal kami,” terang Abdul Sobur. Dari sisi buyers, Abdul Sobur menyatakan pihaknya juga optimis bisa melampaui target awal yaitu sebanyak 2 ribu buyers.
Sementara itu, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, mengatakan menggelar pameran di tengah kondisi yang belum pulih merupakan suatu tantangan. Saat ini konektivitas penerbangan internasional masih terbatas, dan beberapa negara masih menerapkan kebijakan karantina. “Di tengah kondisi yang demikian, kami melihat bahwa buyers yang hadir pada IFEX 2022 adalah quality buyers. Kehadiran mereka merupakan pencapaian yang luar biasa,” terang Daswar. Secara total, pihaknya mencatat jumlah buyers yang menghadiri IFEX 2022 mencapai sekitar 7 ribu buyers lokal dan internasional.
Kekuatan Sumber Daya Alam
Indonesia sejatinya memiliki kekayaan alam yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan. Menurut Gobel, berbagai bahan baku industri bisa didapatkan di dalam negeri, namun belum semuanya bisa dimanfaatkan dengan baik dan berkesinambungan. “Ini perlu diberdayakan agar jadi bernilai. Kita lihat pada pameran sekarang, banyak buyers dari Eropa, Amerika, dan lain-lain yang hadir karena mereka melihat Indonesia punya kekuatan,” ujarnya.
Sampai saat ini, bahan yang digunakan untuk produk mebel dan kerajinan masih didominasi oleh kayu yaitu sebesar 65,5 persen. Penggunaan rotan dan bambu masing-masing baru mencapai 13 persen dan 0,5 persen. “Indonesia adalah penghasil 85 persen rotan dunia dengan lebih dari 306 spesies rotan. Dari jumlah ini, terdapat 51 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi dan banyak dijual. Kita juga memiliki 125 jenis tanaman bambu namun baru sekitar 20 jenis yang dimanfaatkan oleh masyarakat,” terang Abdul Sobur. Ia menegaskan pemanfaatan rotan akan bisa mendorong kemajuan industri mebel dan kerajinan Indonesia.
Pada pameran IFEX 2022, tidak sedikit exhibitor yang menghadirkan produk rotan dan berhasil mencuri perhatian buyers internasional. “Dari hasil interaksi kami dengan beberapa buyers dan exhibitor selama pameran, rata-rata menyampaikan review positif terhadap penyelenggaraan IFEX 2022,” ujar Abdul Sobur. Hasil positif ini membuat HIMKI optimis bahwa IFEX 2023 bisa mendatangkan lebih banyak buyers dan visitors.
“Selama pandemi, kami tidak melakukan pameran offline selama dua tahun. Pada tahun ini akhirnya kami bisa menggelar pameran secara offline dan antusiasme yang kami dapatkan sangat besar. Bahkan untuk tahun depan, sebagian besar lahan sudah dipesan oleh para exhibitor,” ujar Daswar. Ia mengatakan sekitar 80 persen existing exhibitor sudah menyatakan akan kembali ambil bagian pada IFEX 2023.
“IFEX 2023 akan diselenggarakan pada 9-12 Maret 2023 mendatang dan menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo, Kemayoran. Dengan luas yang bertambah, jumlah peserta pun dipastikan akan semakin banyak dan nilai transaksi juga akan semakin besar dan semakin mendekati realisasi dari target nilai ekspor kami sebesar USD5 miliar pada 2024,” pungkas Abdul Sobur.
Tentang HIMKI
HIMKI merupakan hasil peleburan dari dua organisasi industri mebel dan kerajinan, AMKRI dan Asmindo. Peleburan ini terwujud atas keinginan kuat dari Presiden RI Joko Widodo untuk menyatukan kedua asosiasi agar menjadi wadah tunggal yang kuat, besar dan dapat menjadi partner pemerintah yang kritis untuk mendorong daya saing produk mebel dan kerajinan di pasar dalam negeri dan luar negeri.
Pembentukan HIMKI dideklarasikan pada tanggal 31 Mei 2016 di Jakarta yang pengukuhannya dilakukan pada tanggal 28 Juli 2016 di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta dan direstui oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada tanggal yang sama.
HIMKI didirikan atas dasar kesamaan visi, misi dan tujuan di antara para anggotanya untuk bersama-sama memajukan industri mebel dan kerajinan nasional. Organisasi ini diharapkan menjadi institusi yang aspiratif dan akomodatif dengan semangat kesetaraan di antara sesama anggotanya.
Tentang Dyandra Promosindo
Dyandra Promosindo adalah Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) di Indonesia yang merupakan sub-holding company dari PT Dyandra Media International, Tbk (DYAN). Sejak berdiri pada tahun 1994, Dyandra Promosindo berhasil mencetak rekam jejak pameran yang mengesankan di seluruh Indonesia. Dyandra Promosindo telah menggelar lebih dari 850 pameran di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, Medan dan berbagai kota besar lain di Indonesia.
Hingga saat ini Dyandra Promosindo tercatat membawahi 11 anak perusahaan yang bergerak pada bidang event/exhibition organizer, concert promotor dan juga digital agency. Kesebelas anak perusahaan tersebut diantaranya PT Dyandra Communication (Dyacomm), PT Fasen Creative Quality (Quad), PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm), PT Idea Besar Komunika (Ideacomm), PT Visi Sarana Media Digital (Underlined), PT Dyan Mas Entertainment (DME Asia), dan PT Dyandra Global Edutainment.
Dengan lebih dari 1.000 peserta pameran setiap tahun, termasuk peserta dari luar negeri, Dyandra Promosindo telah membuktikan diri sebagai rekan bisnis terpercaya sambil terus meningkatkan diri menuju budaya pameran yang lebih baik di Indonesia. Berbagai event yang telah diselenggarakan antara lain pameran B2B, pameran B2C, konser musik dan festival, konferensi dan summit.
Dyandra Promosindo telah menjadi PEO pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 untuk sistem kualitas manajemen. Pameran yang diselenggarakan antara lain: Indonesia International Motor Show, Indonesia International Furniture Expo, Indonesian Petroleum Association Convex, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference, dan lain-lain.
Penulis : Redaksi Sonora Bali