: 23 May 2023
Sonorabali.com – Bulan Mei 2023 adalah momentum penting memperingati 25 tahun Reformasi. Kilas balik sejarah merujuk pada 1998 ketika runtuhnya Orde Baru menuju tatanan baru Reformasi sebagai aspirasi atas demokrasi, kemerdekaan berpendapat, dan keadilan seutuhnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masih terekam dalam ingatan betapa pada tahun 1999 Bentara Budaya menggelar pameran Maestro Djoko Pekik yang fenomenal, bertajuk “Berburu Celeng”, sebagai penanda atas peristiwa sejarah itu. Celeng menjadi metafor keserakahan, angkara, dan watak rakus penguasa, sesuatu yang kemudian berhasil dilawan serta ditumbangkan.
Kini, Bentara Budaya bersama para Seniman lintas bidang mencoba merefleksikan kembali semangat Reformasi dalam serangkaian program. Digelar dua pameran yang mengangkat tema 25 tahun Peristiwa Mei dan Reformasi 1998 yang berlangsung secara pararel di Jakarta dan Yogyakarta sekaligus.
Di Jakarta momentum ini dirayakan dalam pameran drawing yang bertajuk “𝐏𝐚𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐃𝐫𝐚𝐰𝐢𝐧𝐠 𝐄𝐤𝐬𝐩𝐞𝐫𝐢𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥-𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐊𝐢𝐧𝐢 𝟐𝟓 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐰𝐚 𝐌𝐞𝐢 ‘𝟗𝟖”. Kegiatan diikuti 47 peserta terpilih dalam program “open call drawing” serta 12 seniman undangan. Dipajang juga arsip koran dan sejumlah foto jepretan wartawan dan fotografer Harian Kompas yang merekam detik-detik peristiwa bersejarah 25 tahun silam.
Pembukaan Pameran akan berlangsung pada Jumat, 19 Mei 2023, pukul 19.00 WIB dan rencananya akan dibuka oleh Teten Masduki (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI) *dalam konfirmasi. Selain itu akan dimeriahkan penampilan Wahyu Susilo (aktivis sekaligus adik Wiji Thukul). Pameran berlangsung 20 – 29 Mei 2023 dibuka mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB bertempat di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan 17, Jakarta.
Terkhusus di Yogyakarta, momentum ini dirayakan dalam pameran seni rupa, pertunjukan seni, serta peluncuran kembali buku-buku karya Sindhunata yang memaknai peristiwa Mei. Buku-buku tersebut antara lain: Putri Cina, Kambing Hitam-Teori Rene Girard, dan Menyusu Celeng. Seluruhnya diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama.
Mengambil tajuk 𝐏𝐚𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧 “𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐋𝐚𝐦𝐚” 𝐄𝐤𝐬𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢 𝟏𝟎𝟎 𝐒𝐞𝐧𝐢𝐦𝐚𝐧 & 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚 𝐘𝐨𝐠𝐲𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝟐𝟓𝐭𝐡 𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢, program peringatan 25 Tahun Reformasi ini diniatkan sebagai perayaan persaudaraan, semangat kebersamaan, dan kebebasan berekspresi. Pameran dan acara akan berlangsung pada Sabtu, 20 Mei 2023, Pukul 19.00 WIB
di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto no 2, Kota Baru, Yogyakarta. Sedangkan pameran akan dibuka mulai 21-25 Mei 2023, mulai pukul 10.00-21.00 WIB.
General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corpcomm, Kompas Gramedia, Ilham Khoiri, mengungkapkan, dua pameran ini mengajak kita untuk ambil jeda sejenak. Kita manfaatkan momen penting ini untuk merenung sambil mempertanyakan kembali arah perjalanan bangsa. Apakah kita sudah melaju di atas rel perubahan yang benar? Jangan-jangan kita hanya jalan di tempat atau berputar-putar dengan problem yang serupa tanpa jalan keluar? Atau malah kita telah melenceng dari spirit reformasi?
Peristiwa Mei dan Reformasi 1998 merupakan satu tarikan keserentakan sejarah yang turut mengubah perjalanan Republik Indonesia. “Kita perlu mensyukuri pencapaian yang didorong Reformasi 1998, seperti kebebasan berekspresi dan demokrasi. Namun, penting juga menyuarakan adanya sejumlah pekerjaan rumah yang belum beres, seperti pemberantasan korupsi, masih adanya aksi intoleransi, dan munculnya oligarkhi elite politik,” katanya.
Kurator Bentara Budaya, Sindhunata, menyebutkan bahwa program-program ini diniatkan untuk mengingat betapa mahalnya harga reformasi yang kita resapi hari ini. “Kita seakan lupa akan sekian banyak mahasiswa dan rakyat yang menjadi korban. Bahkan meletusnya reformasi juga disertai dengan kerusuhan Mei, yang menyasar kelompok etnis tertentu menjadi korban kekerasan,” ujarnya.
Karena itulah, seni rupa dan beragam ekspresi lain yang dihadirkan dalam program dimaknai sebagai pemicu kreativitas dan sumbangan untuk hidup berbangsa. Tema karya dalam pameran adalah bebas, sesuai dengan jiwa kebebasan sebagai cita-cita reformasi.
“Dan rangkuman dari kebebasan itu adalah makna Kita berteman sudah lama. Semoga dengan rangkuman itu kita mempunyai bingkai kerja dan kreasi, ke mana kita hendak menggambar nanti: ke sebuah pesta kegembiraan, sukacita, persaudaraan, pertemanan, dan kemerdekaan,” imbuh Sindhunata.
Penulis : Redaksi Sonora Bali