: 22 Sep 2022
Sonorabali.com – Prasasti Peresmian Gedung Community Center di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, ditandatangani oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Sabtu (17/9/22).
Peresmian ini merupakan wujud dari kerja kolaborasi oleh pemerintah, sejumlah pihak, termasuk lembaga amal dan kemanusiaan untuk membangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan Indonesia yang dekat dengan negara Timor-Leste. Hal ini juga diharap dapat menjadi inspirasi lahirnya gerakan di daerah lain dengan melibatkan banyak pihak.
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), yang sumber dananya berasal dari pembaca Kompas, turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur yang terdiri dari satu unit poliklinik, satu unit community center, dan 28 rumah bantuan sosial, yang terdiri dari 20 rumah di Wini dan 8 rumah di Kupang Timur. Sehari sebelum peresmian, DKK juga telah melaksanakan kegiatan bakti sosial operasi katarak untuk 83 lansia, yang mana melampaui target 70 orang.
Ide kolaborasi dengan pemerintah ini muncul ketika Risma datang ke Humusu Wini untuk meninjau kondisi dampak Badai Seroja pada April 2021. Setahun kemudian, dirinya mengajak sejumlah pihak untuk datang ke lokasi pada Maret 2022 untuk memutuskan infrastuktur apa yang perlu dibangun. Hal ini dituturkan secara langsung oleh Risma dalam peresmian tersebut. “Dan, hari ini saya datang lagi ketiga kalinya untuk peresemian,” ujar Risma.
Risma mengungkapkan banyak terimakasih kepada pihak yang turut berkontribusi dalam memajukan perbatasan. “Saya percaya, dengan kita bersama-sama dan bergotong-royong, permasalahan kita seberat apa pun, kita bisa menyelesaikanya. Sekali lagi kalau kita bergandeng tangan, tidak ada yang tidak mungkin kita bisa selesaikan,” katanya.
Risma menyampaikan bahwa poliklinik yang dibangun itu nanti akan digunakan untuk kebutuhan warga setempat dalam hal pelayanan kesehatan. Ia memahami, layanan kesehatan bagi warga perbatasan masih perlu ditingkatkan. Rumah sakit terdekat dengan Humusu Wini berada di Kefamenanu, ibu kota kabupaten. Waktu tempuh ke sana memerlukan sekitar 1,5 jam.
Lebih dalam, pembangunan Community Center disiapkan untuk tempat belajar bagi anak-anak yang akan dilengkapi dengan jaringan internet serta perpustakaan. Risma berharap anak-anak yang berada di perbatasan Indonesia juga memiliki kesempatan untuk belajar dan meraih cita-cita. Selain itu, ibu-ibu penenun juga bisa mengajarkan generasi muda untuk belajar menenun di Community Center.
Adapun puluhan rumah bantuan sosial dibangun yang ditujukan bagi keluarga kurang mampu yang mengalami kerusakan rumah akibat badai Seroja pada April 2021 silam. Telah disiapkan rumah berukuran 36 meter yang telah dilengkapi dengan perabotan. Bahkan YDKK juga memberikan tiga ekor kambing kepada pemilik rumah.
Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas, Tomy Trinugroho mengatakan, “Yayasan DKK merasa gembira karena dapat ikut menyalurkan bantuan pembaca Kompas untuk membantu penyelenggaraan operasi katarak di NTT. ”Kami juga merasa senang karena bisa terlibat dalam pembangunan hunian bagi korban badai Seroja dan pusat pembelajaran. Semoga semua bantuan sungguh-sungguh berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam buku berjudul Dana Kemanusiaan Kompas, Talang Peduli Indonesia tertulis bahwa cikal bakal berdirinya Yayasan DKK sejak April 1982 ketika Harian Kompas membuka donasi bencana alam untuk membantu korban letusan Gunung Galunggung.
Bupati Timor Tengah Utara, Juandi David menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan perhatian dan telah terlibat dalam program pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan Indonesia. Hal ini dinilai menjadi suatu perhatian besar untuk memajukan daerah perbatasan. ”Ini membuktikan bahwa paradigma pembangunan sekarang ini tidak lagi Jawa sentris, tetapi sudah menjadi Indonesia sentris. Banyak hal yang kami petik dari kerja kolaborasi seperti ini. Ini menginspirasi kami di daerah untuk berjuang memajukan daerah kami,” katanya.
Imelda Bana (29), penerima bantuan rumah, menyampaikan bahwa ketika badai Seroja melanda, rumahnya ambruk. Rumah lama dengan dinding gewang dan atap daun kini akhirnya dibangun kembali dengan dinding bata yang dirancang tahan terhadap gempa dan banjir, dengan biaya sekitar Rp 170 juta.
Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara. Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).
Alamat Yayasan DKK – Gedung Kompas Gramedia, Unit 2 Lantai 3, Jl. Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta 10270. Telp. 021-5364415
Penulis : Redaksi Sonora Bali