: 29 Jul 2022
Sonorabali.com – Yayasan DKK menyalurkan donasi bantuan berupa 300 paket alat tulis dari pembaca Kompas melalui Dana Kemanusiaan Kompas untuk ratusan anak korban banjir rob yang tinggal di kawasan pesisir Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah, Rabu (27/7/2022). Pemberian bantuan itu diharapkan bisa membantu menumbuhkan semangat belajar anak-anak di kawasan itu.
Penyerahan bantuan dari pembaca Kompas yang dihimpun dalam Dana Kemanusiaan Kompas itu dilakukan oleh Forum Koordinasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Semarang, Rabu pagi. Dalam kegiatan itu, 300 paket alat tulis diterima secara langsung oleh anak-anak yang menerima bantuan.
”FKD Kompas Gramedia memberikan 300 paket berisi alat tulis, buku, cairan pembersih tangan, serta masker kepada anak-anak pada, Rabu (27/7/2022). Kegiatan ini untuk membantu anak-anak yang lingkungannya terdampak banjir rob,” kata Imam Makrub, salah satu panita kegiatan tersebut, Rabu petang.
Menurut Imam, sebelumya juga ada kegiatan penyerahan bantuan dari pembaca Kompas di pojok baca dan masjid di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Selasa (26/7/2022). Pada kegiatan itu, dua rak buku dan ratusan buku diserahkan kemudian diterima secara langsung oleh Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto.
”Kegiatan penyerahan bantuan berupa buku dan rak buku ini merupakan bagian dari program Aku Baca. Hal ini penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Semarang,” kata Imam.
Imam menambahkan, program penyaluran bantuan dari pembaca Kompas disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya di Kota Semarang, penyaluran bantuan juga dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Pemberian bantuan berupa alat tulis sangat disyukuri oleh masyarakat. Slamet Riyadi, salah satu ketua RW di Kelurahan Tanjung Mas, mengatakan, masyarakat, terutama anak-anak, sangat senang menerima bantuan tersebut.
”Tadi, anak-anak pada datang sendiri ke tempat penyerahan bantuan. Mereka tampak senang sekali. Soalnya, saat ini, kan, sudah mulai sekolah tatap muka lagi. Alat tulis sama buku itu pasti sangat dibutuhkan oleh mereka. Kami sangat berterima kasih kepada pembaca Kompas,” ujar Slamet.
Menurut Slamet, para penerima bantuan merupakan anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Selain menyenangkan anak-anak, bantuan yang diberikan pembaca Kompas juga dinilai Slamet bisa meringankan beban para orangtua. Biaya yang dialokasikan untuk membeli alat tulis dan buku jadi bisa digunakan untuk memenuhi keperluan lain.
Slamet menambahkan, wilayahnya sering kali terendam banjir rob. Ketinggiannya beragam, mulai dari 20 sentimeter hingga 1 meter. Kondisi itu dialami hampir setiap hari oleh warga di lingkungannya. Agar bisa selamat dari terjangan banji rob, sejumlah keluarga berupaya meninggikan rumah mereka. Peninggian rumah itu juga disebut Slamet membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mencapai Rp 2 juta per tahun. Slamet berharap banjir rob di wilayahnya bisa teratasi sehingga kehidupan masyarakat, terutama anak-anak, bisa lebih baik.
Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin. Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi. Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, Gramedia, dan Universitas Multimedia Nusantara. Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).
Alamat Yayasan DKK – Gedung Kompas Gramedia, Unit 2 Lantai 3, Jl. Palmerah Selatan No. 22-28, Jakarta 10270. Telp. 021-5364415
Penulis : Redaksi Sonora Bali