Film “Cinta Bete” Akan Tayang Dibioskop 18 November Mendatang

 

: 25 Oct 2021

Sonorabali.com – Cinta adalah kekuatan yang mampu melukai sebegitu dalam namun juga mampu memberi kesembuhan yang tanpa pamrih. Pergulatan seorang anak, orang tua, dan kepasrahan perempuan dalam lingkungan sosial budayanya menjadi kekuatan dalam film CINTA BETE. Bukankah kebahagiaan itu seharusnya bisa diperoleh dengan mudah saat 2 orang saling mencinta? Apa yang salah dengan cinta? Ketika cinta pada orang yang salah , dan kepatuhan pada adat budaya menjadi suatu kekuatan yang tak terbantahkan. Ketika cinta orangtua ternyata mengarah pada ketidakpatuhan anak akan pilihannya, semua menjadi petaka dan sesal di akhir kisah.

Lewat cerita yang ditangkap dari berbagai kisah nyata di Atambua, Leni Lolang sang produser yang merupakan penulis ide cerita asli dari Inno Maleo Films,dengan memproduksi film ini Leni Lolang sedikit ingin menyampaikan pesan kepada para orang tua dan remaja, lewat  film CINTA BETE. Kekuatan sinematografi dari mata seorang sutradara Roy Lolang (Sutradara dan DOP ), membuat film ini menyentuh emosi akan rasa sakit yang begitu menoreh

Atambua, lokasi  dengan pemandangan yang luar biasa indah. Seperti perawan yang bermimpi akan cinta sejati, namun  menjerit dalam kekerasan dan rasa hampa atas ketidaksempurnaan atas mimpi.

Film CINTA BETE bercerita tentang perempuan Atambua dari tanah Belu bernama Bete Kaebauk dengan latar belakang lokasi Atambua dan budaya Belu Atambua. Pembuat ingin memperkenalkan dinamika hidup di daerah NTT dari alam dan budayanya. Kisah perempuan yang selalu mendapat perlakuan sebagai korban dalam kehidupan sehari hari. Adanya sistem Mahar atau disebut Belis menjadikan perempuan dihargai dari berapa besar Mahar yang ditawar seorang  pria. Rasa cinta Bete kepada sahabatnya Emilio membuatnya patah hati karena Emilio memilih masuk sekolah seminari. Bete yang kemudian bertemu Alfredo membawa Bete pada kehidupan yang tidak diimpikannya semula. Lamaran Alfredo ditolak oleh ayah Bete karena perbedaan kelas sosial dan Alfredo tidak bisa membayar mahar . Bete rela kawin lari demi cintanya pada Alfredo. Namun Bete mendapat perlakuan kekerasan hingga menghadapi kematian bayi dalam kandungannya yang membuat Bete sakit ingatan. Emilio yang sudah kembali ke kampungnya setelah selesai dengan sekolah teologinya, berusaha untuk menolong Bete. Pergulatan rasa cinta sebagai manusia, keteguhan hati akan pilihannya melayani Tuhan dan kepedulian terhadap perempuan yang dekat dihatinya, akankah berakhir bahagia?

Film dikemas seringan mungkin sebagai drama romantis agar mudah dipahami dan dinikmati oleh penonton. Dengan Genre ini diharapkan penonton film Indonesia dapat mengenal lebih jauh keragaman budaya Indonesia lengkap dengan budaya mahar, tenun dan lokasi lokasi Atambua yang indah dan kehidupannya dari semua pelosok Indonesia. Film dibuat dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

PARA PEMERAN

DANIELLA TUMIWA

Sebagai Bete Kaebauk remaja,  periang, kritis dan mencintai sahabat baiknya.

ADAM FARREL

Sebagai Emilio remaja, sahabat Bete Kaebauk sejak kecil dan bercita-cita menjadi pastor.

HANA MALASAN

Sebagai Bete Kaebauk gadis cantik berusia 23 tahun. Anak seorang raja Lasiolat. ingin menjalani kehidupan secara modern namun terkendala aturan adat.

Filmography: • Night Bus • Jomblo • 22 Menit • Filosofi Kopi 2 • Arjuna • Tunnel Go Play

MARTHINO LIO

Sebagai Emilio pria Belu berusia 25 tahun, bercita cita menjadi Pastur dan berhasil mendapat beasiswa sekolah kepasturan di Swiss dan memiliki kepedulian pada sesama.

Filmography: • Eifel I’m in love 2 • Sultan Agung • The Guys • Mantan Manten • Buya Hamka • Move On Aja dll • Kadet Progres • Seperti Dendam dibayar tunai

OTIG PAKIS

Raja Lasiolat yang juga ayah dari Bete Kaebauk. Seorang ayah yang sangat memegang teguh adat dan tradisi.

Filmography: • Bercinta dengan Maut (1992) • Novel Tanpa Huruf R (2003) • Ariel & Raja Langit (2005) • Pocong 2 (2006) • Maskot (2006) • Betina (2006) • Identitas (2009) • Hi5teria (2011) • Batas (2011) • Kisah 3 Titik (2013) • Republik Twitter (2013) • Hijab (2015) • Sajen (2018) • Jeritan Malam (2019)

DJENAR MAESA AYU SJUMAN

Sebagai Mama Clara Ibu dari Bete Kaebauk. Perempuan Belu yang sangat mencintai anak perempuan satu-satunya dan mengabdi pada aturan adat. Sosok ibu yang bekerja keras membantu mencari nafkah sebagai penenun kain tradisional.

Filmography: • Koper • Mereka Bilang saya Monyet • Cinta setaman • Melodi • Purple Love • Kartini • Remember the Flavor • Seperti Dendm dibayar tunai • ASIH dll

YOGA PRATAMA

Sebagai Alfredo Pria muda Belu yang berjiwa pemberontak. Kekasih sekaligus pria yang bertanggung jawab atas kehamilan Bete.

Filmography: • Tragedi Bintaro • Sang Dewi • 3 do 3 cinta • Bid’ah Cinta’ • Marlina the Murder • Buya Hamka • Mudik

Awards: Citra Award for Best Supporting Actor, Panasonic Globe Award for Favorite Male Kids Program Presenter

Para pemeran ini menampilkan karakternya dengan kuat dan menjadi kekuatan yang membawa nyawa dari film berdurasi 90 menit. Kekuatan dibalik layar dengan penulis scenario Titien Wattimena dan Lina Nurmalina memberikan alur cerita yang menarik dan kuat. Thoersi Argeswara sebagai penata music, Wawan I Wibowo sebagai editor dan Okie Yoga Pratama sebagai production designer & Art Director membawa keseluruhan film menjadi tontonan yang menarik sekaligus menyentuh.

Film CINTA BETE ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan pemahaman akan parenting dan bagaimana adat budaya masih kuat mengikat kehidupan seseorang. Bahwa setiap perempuan memiliki keinginan dan tanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Film CINTA BETE akan tayang serentak di bioskop-bioskop tanah air mulai 18 November 2021.

 

Sumber : Rilis

Kritik dan Saran

    Copyright © 2018 All Right Reserved